PECEL KUTANG PECEL BAYWATCH

Rasa penasaran dengan Pecel Baywatch berubah jadi takjub saat Redaksi Santap Jogja menyunjungi satu kuliner Jogja yang eksentrik ini. Awalnya, pikiran menebak nebak kenapa nama warung pecel itu “Baywatch”. Akhirnya terbuka juga rahasia yang membuat redaksi tersenyum senyum sekaligus makinpengin segera menyantap pecelnya.
Mbah Warno-lah yang membuat para penikmat pecelnya menjuluki si Anderson Baywatch. Santap Mania masih ingat dengan film seri penjaga pantai beberapa tahun lalu kan? Nah, Mbah Warno punya keunikan saat meracik pecelnya hanya mengenakan kutang. Memang kesannya agak tak mengenakkan, tapi perempuan yang sudah uzur ini sudah kebiasaannya karena panasnya pawon atau dapur.
“Ya saya enggak pakai baju karena memang kepanasan. Lagipula dari dulu memang lebih nyaman kalau tampil begini saja,” terang Mbah Warno sambil menggoreng bawang di wajan.
PECEL TRADISIONAL yang LUAR BIASA
Untuk sampai ke warung pecel sederhana punya Mbah Warno Kutang, Santap Mania harus ekstra sabar karena masuk ke pelosok kampung yaitu Dusun Semanggi, Kelurahan Sembungan, Kasihan, Bantul. Berbekal data koordinat dari GPS dan modal tanya sana sini, akhirnya redaksi sampai juga ke warung pecel Baywatch.
Penampakan warung ini sangat sederhana dengan dinding gedek atau anyaman bambu. Suasananya yang menguar tradisional dan membikin hati adem. Seorang ibu sibuk menyiapkan uba rampe pecel dan lauk pauk yang berada di atas meja sajian. Bangku bangku berupa bambu dan meja yang di atasnya terdapat lauk pauk dan kendi tempat air putih ikut menyemarakkan warung pecel ini.
Pun redaksi memesan pecel andalan bersama tempe garit dan rempeyek kacang. Minumannya, teh manis hangat yang siap menghilangkan dahaga setelah menempuh perjalanan lumayan jauh. Tampak si ibu pelayan menggabungkan sayur bayam, kecambah, kembang turi yang segar ke atas nasi. Setelah itu, bumbu kacang merah menyala mengguyurnnya. Wah, keren ….
Apa yang dikata banyak orang memang benar! Sambal kacangnya sangat lezat dengan aromanya yang menggugah selera menyantap. Sayur mayurnya kriuk yang menambah sedap. Suap demi suap, redaksi merasai jika menu tradisional ini memang layak jadi menu wajib kuliner Jogja!
Tak lupa, redaksi menyempatkan hadir di dapur dan menemui Mbah Warno Kutang. Dapurnya begitu alami dengan perangkat memasaknya semua tradisional warisan orang tua sejak dulu.
“Kalau memasak tapi pakai kompor, rasanya kurang puas, Mbak, makanya pakai dapur tungku biar cepat matang,” ujar Mbah Warno.
Bagaimana menuju ke warung Pecel Baywatch?
Dari arah Kota Jogja langsung saja menuju Jalan Bantul, tepatnya menuju daerah Kasongan yang terkenal dengan kerajinan gerabahnya. Dari gerbang Kasongan, masuk lurus saja sampai menyeberangi jembatan, lurus lagi hingga menemukan pertigaan yang ada bangunan tugu di tengahnya.
Dari pertigaan tersebut belok ke kanan, lurus hingga mentok menemukan pertigaan, lalu belok ke kiri hingga menemukan masjid di kiri jalan. Dari masjid lurus sedikit hingga menemukan pertigaan, lalu belok ke kanan lurus ikuti jalan. Warung Mbah Warno ini terletak tidak jauh setelah gapura Sembungan.
Nah, tidak usah berpikir panjang. Ayo susul redaksi kuliner untuk menyantap kuliner Jogja yang mantap jaya ini.

Betta Dev Indonesia di Jawa Barat

  We help you to maximize your work, using technology and working with us means that you have invested for the future.   http://bettadevindo...